REPUBLIKA.CO.ID, Setelah Israel menuduh dan memasukkan Iran dan Hizbullah dalam daftar hitam terorisme Internasional, kini giliran ‘saudara’ sendiri, Bahrain, yang mengklaim Iran adalah sponsor gerakan terorisme yang saat ini ‘seliweran’ di negara Teluk.
Pernyataan Bahrain tersebut setelah pihak keamanannya menangkap delapan orang yang menjadi tersangka tindak terorisme dan mempunyai kaitan dengan Iran, Irak, dan Lebanon. Bahrain menduga kelompok terorisme yang didanai oleh Iran akan melakukan beberapa serangan terhadap pemerintah Bahrain.
Pejabat keamanan Bahrain, Tariq Hasan al-Hasan mengatakan status kedelapan tersangka yang ia tangkap. "Mereka yang ditangkap adalah anggota kelompok teroris yang menamakan diri ‘Tentara Imam’. Mereka disponsori Iran melalui seorang pasukan elitenya yang bernama Abu Naser," kata Tariq Hasan seperti dikutip Reuters, Kamis (21/2).
Konfilik yang saat ini bergejolak di Bahrain adalah sekelumit persoalan antara kelompok Syiah dan Sunni. Pemerintah Bahran yang berasal dari Dinasti Khalifa kebanyakan berasal dari kelompok Sunni. Sedangkan oposisi pemerintahnya adalah warga Syiah.
Kaum Syiah terus menggugat pemerintah menuntut reformasi politik. Namun, pemerintah Bahrain menganggap gugatan kaum Syiah telah diboncengi kepentingan-kepentingan politik Iran yang juga ia klaim Syiah.