REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali, Kamis (21/2), menolak tawaran dari partai yang memerintah, Ennahdha, untuk membentuk kabinet baru.
Menurut laporan kantor berita resmi negeri itu, TAP, Ennahdha pada Kamis menyatakan dalam satu komunike bahwa partai tersebut menyeru rakyat Tunisia agar membantu kabinet untuk menuntaskan misi sampai selesainya pembentukan pemerintah baru.
Beberapa sumber Xinhua yang dikutip Jumat (22/2) menyatakan bahwa Menteri Kehakiman saat ini, Nourreddine Bhiri, anggota Ennahdha, tampaknya akan diangkat sebagai perdana menteri baru negeri itu. Ia akan bertugas membentuk kabinet baru.
Calon lainnya adalah Menteri Dalam Negeri Ali Laarayedh dan Menteri Pertanian Mohamed Ben Salem. Keduanya anggota Ennahdha.
Jebali, yang mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Moncef Marzouki pada Selasa (19/2). Ia mengatakan akan menerima tugas untuk membentuk pemerintah baru yang terdiri atas tokoh teknokrat dengan syarat anggotanya independen. Ennahdha terus menolak persyaratan Jebali, dan menyerukan pembentukan pemerintah yang terdiri atas politisi dan teknokrat.