Jumat 22 Feb 2013 09:47 WIB

PM Tunisia Tolak Tawaran Ennahda untuk Bentuk Pemerintah Baru

Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali
Foto: bbc
Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali, Kamis (21/2), menolak tawaran dari partai yang memerintah, Ennahdha, untuk membentuk kabinet baru.

Menurut laporan kantor berita resmi negeri itu, TAP, Ennahdha pada Kamis menyatakan dalam satu komunike bahwa partai tersebut menyeru rakyat Tunisia agar membantu kabinet untuk menuntaskan misi sampai selesainya pembentukan pemerintah baru.

Beberapa sumber Xinhua yang dikutip Jumat (22/2) menyatakan bahwa Menteri Kehakiman saat ini, Nourreddine Bhiri, anggota Ennahdha, tampaknya akan diangkat sebagai perdana menteri baru negeri itu. Ia akan bertugas membentuk kabinet baru.

Calon lainnya adalah Menteri Dalam Negeri Ali Laarayedh dan Menteri Pertanian Mohamed Ben Salem. Keduanya anggota Ennahdha.

Jebali, yang mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Moncef Marzouki pada Selasa (19/2). Ia mengatakan akan menerima tugas untuk membentuk pemerintah baru yang terdiri atas tokoh teknokrat dengan syarat anggotanya independen. Ennahdha terus menolak persyaratan Jebali, dan menyerukan pembentukan pemerintah yang terdiri atas politisi dan teknokrat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement