REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat helikopter TNI ditembaki oleh kelompok bersenjata di Papua. Helikopter jenis Super Puma tersebut hendak mengevakuasi delapan jenazah TNI yang tewas. Penembakan terjadi di Puncak Jaya, Papua sekitar pukul 08.00.
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan dalam peristiwa tersebut pesawat terkena tembakan. "Ada upaya penembakan terhadap pesawat helikopter yang akan mengevakuasi tadi pagi. Penembakan mengenai badan pesawat dan ada awak pesawat yang terkena jari kelingkingnya," ujar dia di Kantor Presiden, Jumat (22/1).
Proses evakuasi pun terpaksa ditunda. Alasan lainnya karena cuaca di Papua juga berubah sangat cepat dan membuat proses evakuasi semakin sulit dilakukan.
"Kita tunggu sampai waktu yang tepat," katanya.
Sampai saat ini, aparat keamanan belum bisa memastikan kelompok bersenjata yang melakuan penyerangan. Tetapi, indikasi dari data BIN sudah diketahui.
Yang jelas, lanjut Djoko, siapa pun pelakunya, harus segera dikejar, ditangkap, dan dimintai tanggung jawab. "Pelaku kejahatan harus ditangkap apa pun nanti jenis operasinya," tegas Djoko.
Sebelumnya, delapan anggota TNI tewas ditembak oleh kelompok bersenjata. Penembakan tersebut terjadi di dua tempat dan jam yang berbeda.
Penembakan pertama terjadi di Tingginambut yang menyebabkan satu orang tewas di pos satgas. Penembakan kedua terjadi di Sinak yang menyebabkan tujuh dari sepuluh anggota TNI yang sedang mengambil logistik di bandara di hadang dan diserang.