REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Swansea City, Michael Laudrup, mengakui kemenangan 5-0 atas Bradford di final Piala Liga pada Minggu merupakan salah satu pencapaian terhebat sepanjang kariernya.
Laudrup memenangi Piala Eropa dan mengangkat gelar-gelar liga di Spanyol dan Italia sepanjang karier gemilangnya bersama Barcelona, Real Madrid, dan Juventus.
Pencapaiannya sebagai pemain membuat dia mendapat status legendaris. Tetapi, mantan pemain sayap Denmark ini bersikukuh bahwa dirinya merasakan kebanggan besar karena mampu memimpin Swansea ke gelar utama pertama mereka sepanjang 100 tahun sejarah klub ini.
Baik Nathan Dyer dan Jonathan De Guzman keduanya mencetak dua gol. Michu juga menyumbang gol bagi tim Liga Primer Inggris itu.
Swansea menggasak tim strata keempat, Bradford, dengan skor 5-0. Ini merupakan kekalahan terbesar sepanjang sejarah final Piala Liga.
"Saya sangat bangga terhadap tim saya hari ini. Itu adalah penampilan hebat," kata Laudrup.
"Sebagai pemain saya beruntung dapat bermain di klub-klub terbesar di negara-negara yang berbeda,'' katanya. ''Swansea bukan tim terbesar di liga Primer Inggris. Namun, kami berada di sini untuk memenangi trofi dan itu fantastis. Untuk memenangi trofi dengan klub kecil merupakan sesuatu yang mengesankan."
Sebelum tiba di Swansea pada masa pra musim, pria 48 tahun ini telah menikmati kesuksesan yang terbatas sepanjang karier manajerialnya dengan Brondby, Getafe, Spartak Moscow, dan Real Mallorca.
Namun Laudrup, yang sebelumnya merasakan kejayaan di Wembley dengan Barcelona pada final Piala Eropa 1992, sangat cocok dengan Swansea. Tim di mana para pemain merespon ide-idenya dan sikap santainya.
"Sebagai manajer, ini tentu saja berada di puncak, memenangi trofi untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 100 tahun," ucapnya. "Trofi pertama selalu istimewa dan tahun depan di Eropa. Itu adalah pengalaman bagus."