Senin 25 Feb 2013 21:39 WIB

Hanura Terapkan Pendekatan Dialogis dalam Rekrutmen Caleg

Ketua umum Partai Hanura Wiranto.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua umum Partai Hanura Wiranto.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat Yuddy Chrisnandi mengatakan pihaknya menerapkan pendekatan dialogis untuk menyeleksi caleg-caleg yang akan diusung pada Pemilu 2014.

"Beragam pendekatannya ada yang interventoris, otoritas, demokratis dan dialogis. Nah kita menerapkan dialogis," katanya usai pertemuan bertajuk "Hati Nurani Bicara Bersama Wiranto dan Peluncuran Hanura Digital" di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Senin.

Yuddy mengatakan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto juga terlibat sebagai ketua tim seleksi pusat caleg-caleg yang akan dipilih menduduki kursi parlemen.

"Hampir semua pimpinan partai menyeleksi, Partai Hanura juga karena beliau (Wiranto) berkepentingan untuk menjaga kualitas yang jujur dan adil," katanya.

Dia menyebutkan proses penyeleksian tersebut sudah mencapai 90 persen. "Dari 560 yang diusulkan kita sudah sampai 500. Tinggal 60 lagi dan waktunya masih panjang hingga 9 April 2014," katanya.

Dia menambahkan saat ini anggota fraksi DPR dari partainya tersebut hanya 17 dan akan dicalonkan kembali. "Belum semua bakal calon legislatif mengembalikan formulir," katanya.

Yuddy mengatakan pihaknya masih menunggu anggota-anggota partai yang baru hasil gabungan partai lain seperti Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Persatuan Daerah (PPD) dan kemungkinan empat partai lagi.

Terkait adanya persaingan antarkader lama dan baru, Yuddy menjelaskan partai lebih mempertimbangkan kualitas dan integritas kader.

"Kita tidak melihat asalnya dan latar belakangnya dari mana. Tapi, harus dilihat dari potensinya, yakni kualitas dan integritasnya.," katanya.

Dia menjelaskan kualitas itu menyangkut kesiapan untuk berkampanye dan menang, sedangkan integritas menyangkut kepribadian. "Yang jelas satu hal, dia jangan koruptor," katanya.

Yuddy juga tidak menampik jika kader-kadernya harus menandatangani pakta integritas untuk mencegah tindakan yang melenceng tersebut.

"Gagasan yang baik tidak ada salahnya kita ikuti. Tidak mustahil jika kami membuat pakta integritas karena merupakan 'rem' untuk mengontrol melakukan tindakan tidak baik," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement