REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR -- Sebanyak enam pelajar Kota Pematangsiantar dan seorang supir bus dipastikan tewas setelah bus yang ditumpangi masuk jurang di kawasan Pondok Bulu, Simalungun, Kamis (28/2) menjelang Maghrib.
Ke tujuh korban tewas itu, Nabila penduduk Karangsari Permai, Ananda Annisa Roja, Jalan Sisingamangaraja Gang Mutaqin, Juraida Lubis, Jalan Padang Sidempuan, Gusti Ayu, kompleks perumahan BTN (keempatnya pelajar SMA Negeri 4 Pematangsiantar).
Masnaria Panggabean, warga Jalan Merbau, Okri, Simpang Siatas Tiga Dolok (pelajar SMA Negeri 1) dan Humisar Panggabean (sopir) warga Jalan Tentram Pematangsiantar.
Ke tujuh jenazah ini sempat dibawa ke RSUD Pematangsiantar untuk diotopsi dan selanjutnya diberangkatkan menuju rumah duka masing-masing. Sementara jumlah korban yang mengalami luka-luka belum diketahui pasti, dan dirawat di dua rumah sakit, RSUD Pematangsiantar dan RS Vita Insani.
Dilaporkan juga sebagian pelajar masih berada di kawasan Aek Nauli di mess Kehutanan Kabupaten Simalungun. Sampai berita ini dikirim belum ada penjelasan resmi dari pihak Pemkot Pematangsiantar.
Di RSUD Pematangsiantar Kabag Humas dan Protokoler bersama para guru dan Wakil Wali Kota Drs Koni Ismail Siregar masih mendata keseluruhan korban. Sedangkan keluarga, rekan-rekan korban dan masyarakat kota memadati rumah sakit milik Pemkot tersebut.
Malam ini rencananya akan dibaiat sebagai Paskibra bertempat di Mess Kehutanan di Aek Nauli. Rombongan yang belum diketahui jumlahnya itu berangkat dari Balai Bolon Jalan H Adam Malik menuju lokasi kegiatan.
Naas, satu bus yang berisikan sekitar 40-an pelajar masuk jurang. Pertolongan dengan alat berat segera dilakukan untuk mengevakuasi korban yang terjepit di dalam bus. Namun nyawa enam pelajar perempuan dan supir tidak bisa ditolong lagi.