Sabtu 02 Mar 2013 22:33 WIB

Nelayan Lampung Waspadai Gelombang Tiga Meter

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Heri Ruslan
gelombang laut
Foto: antara
gelombang laut

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Memasuki peralihan musim pada Maret ini, kondisi cuaca perairan barat dan selatan Provinsi Lampung, sangat ekstrem. Nelayan di perairan tersebut harus mewaspadai gelombang setinggi tiga meter.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Radin Inten II Lampung, Sawardi, mengatakan berdasarkan prediksi peralihan musim dari hujan ke panas akan terjadi cuaca ekstrem, Cuaca ekstrem ini, akan berlangsung hingga memasuki musim panas pada April mendatang.

Menurut dia, masa peralihan musim ditandai dengan angin kencang, masih turun hujan dengan intensitas singkat dan curah hujan rendah, disertai petir. Sedangkan pada musim ini, akan terjadi gelombang laut tinggi mencapai tiga meter, di perairan selatan dan barat Lampung.

"Kami imbau nelayan di perairan selatan dan barat Lampung untuk mewaspadai gelombang laut setinggi tiga meter. Nelayan tidak perlu melaut ke tengah laut berbahaya," kata Sawardi kepada Republika Online, Sabtu (2/3).

Ia menyatakan masa peralihan musim juga masih berpeluang berpeluang hujan tetapi waktunya singkat dan curah hujannya rendah. "Masyarakat harus tetap waspada masa peralihan musim, karena masih berpeluang hujan dan angin kencang," ujarnya.

Mengenai angin kencang dan angin puting beliung, BMKG Lampung juga memprediksi masih berpeluang terjadi, namun tidak berada di tempat atau lokasi yang sama. Wilayah di Lampung berpotensi angin kencang dan puting beliung seperti yang terjadi di Lampung Selatan pada 5 Februari lalu.

Angin puting beliung berpotensi semakin besar pada pertengahan Maret.Puting-beliung seperti yang terjadi lalu, kata dia, fenomena lokal, karena perubahan temperatur suhu dan pemanasan sangat tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement