REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Petahana Bashar Al-Assad akan ikut serta dalam pemilihan presiden tahun 2014. Demikian kata Menteri Luar Negeri Iran, sekutu dekat Damaskus, pada Sabtu.
"Dalam pemilu mendatang, Presiden Bashar seperti kandidat-kandidat lainnya akan ikut serta. Rakyat Suriah akan memilih siapapun yang mereka inginkan," kata Ali Akbar Salehi dalam jumpa wartawan dengan sejawatnya dari Suriah, Walid al-Muallem, yang sedang mengunjungi Iran.
Salehi juga mengatakan sikap resmi Iran adalah Bashar akan tetap presiden sah sampai pemilihan mendatang pada tahun 2014.
Muallem tiba Sabtu di Teheran untuk melakukan perundingan bertujuan menghentikan konflik hampir dua tahun di Suriah. Konflik yang menurut PBB telah menewaskan setidaknya 70.000 orang dan memporak porandakan negara itu.
Kunjungan itu dilakukan setelah sepekan diplomasi internasional yang bertujuan menghentikan pertumpahan darah itu. Salehi mendukung seruan Damaskus pekan ini bagi dialog dengan oposisi bersenjata.
Salehi menyebut prakarsa itu sebagai satu langkah positif. Tetapi, dia menegaskan kembali bahwa pemerintah Bashar tidak punya pilihan kecuali tetap memerangi pemberontak.
"Kami yakin bahwa krisis itu tidak akan dapat diselesaikan dengan militer tetapi melalui dialog politik Suriah," kata menlu Iran itu.
"Iran sangat menginginkan pertumpahan darah itu diakhiri. Tetapi, pemerintah Suriah tidak punya pilihan lain kecuali memerangi dan menumpas teroris-teroris,'' katanya. ''Kami tidak dapat mendikte pemerintah Suriah dan menyerahkan mereka mengambil keputusan mereka sendiri.''