REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nasib Nil Maizar di kursi kepelatihan tim nasional Indonesia akan ditentukan pada Selasa (5/3) mendatang. Pada hari itu, Badan Tim Nasional (BTN) akan menggelar rapat seluruh pengurus untuk membahas program, yang salah satunya menentukan posisi Nil.
"Hari Selasa, semua komponen BTN akan mengadakan rapat. Nanti, posisi Nil Maizar akan diputuskan," kata Sekjen PSSI Hadiyandra ketika dihubungi Republika, Ahad (3/3).
Hadiyandra mengakui masih adanya perdebatan di kalangan internal PSSI mengenai posisi pelatih, terutama setelah terbentuknya BTN yang telah merekrut pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco.
Namun ia memastikan, pengelolaan timnas telah berada di bawah BTN. Alasannya, BTN telah mendapatkan restu dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
Karena itu, segala keputusan terutama mengenai struktur kepelatihan timnas diserahkan sepenuhnya kepada BTN. "Jadi, posisi Nil Maizar diputuskan oleh orang-orang BTN," katanya menambahkan.
Hanya saja, Nil dipastikan tidak akan menjadi pelatih kepala timnas senior. Karena, posisi tersebut sudah dipercayakan kepada Blanco. Keputusan menjadikan Blanco sebagai pelatih kepala telah ditetapkan dalam rapat Komite Eksekutif PSSI yang dipimpin Djohar Arifin, Rabu (27/2).
Hadiyandra menuturkan, PSSI selalu menghargai Nil yang telah berjasa menukangi timnas senior belakangan ini. Untuk itu, PSSI meminta BTN untuk mencarikan tempat bagi Nil di struktur kepelatihan timnas.
"Pelatih kepala tetap Blanco sesuai keputusan rapat Exco. Tapi, Nil juga bisa membantu di timnas senior atau U-23, tergantung keputusan BTN. Kami tidak mau menyiakan pelatih yang telah berbuat baik untuk timnas," ucap Hadiyandra.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin juga belum bisa berbicara banyak mengenai kepastian Nil Maizar. senada dengan Hadiyandra, Djohar menyerahkan semua keputusan kepada BTN.
"Kita serahkan ke BTN dan apa maunya Nil Maizar untuk membantu timnas. Kita tetap hormati Nil," kata Djohar melalui pesan singkat.
Nil Maizar enggan berbicara gamblang mengenai statusnya. Namun ia menyiratkan menolak bila tidak dijadikan pelatih kepala timnas senior. Pelatih berusia 43 tahun itu sebenarnya tidak mau ambil pusing dengan masalah ini.
Ia hanya mempermasalahkan komitmen PSSI, khususnya Djohar Arifin saat menunjuk dirinya. Diungkapkan Nil, berdasarkan kontrak dan Surat Keputusan (SK) Pra-Piala Asia 2015 yang ditanda tangani langsung Djohar, Nil ditunjuk menjadi pelatih kepala timnas senior mulai Januari 2013 hingga April 2014, atau selama kualifikasi Piala Asia 2015 berlangsung.
"Ini bukan perkara dicarikan tempat, tapi masalah konsekuensi kontrak. Sesuai kontrak, saya ditempatkan sebagai pelatih kepala timnas selama Pra-Piala Asia," kata Nil.