Senin 04 Mar 2013 10:23 WIB

'The Uncatchable' Alqaidah Dilaporkan Masih Hidup

Milisi Mali
Foto: AFP
Milisi Mali

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Komandan Alqaidah Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, yang dilaporkan dibunuh oleh tentara Chad itu dikabarkan masih hidup. Demikian kata laporan kontributor satu dinas pemantauan yang melacak forum gerilyawan secara online pada Minggu.

Seorang peserta tak dikenal dalam diskusi situs gerilyawan mengatakan dalam satu pesan yang diposting di beberapa forum. ''Peserta itu mengatakan bahwa Belmoktar masih hidup dan baik-baik saja serta sedang memimpin pertempuran sendiri,'' kata dinas pemantauan SITE yang berbasis di AS.

Pesan itu mengatakan Belmokhtar dalang di balik dugaan penyanderaan di satu pabrik gas Aljazair pada Januari lalu. ''Dia akan segera mengeluarkan pesan konfirmasi berita itu,'' kata laporan SITE.

Kematian Belmokhtar, yang dijuluki 'uncatchable' (tak bisa ditangkap), telah dilaporkan beberapa kali di masa lalu. Pada Sabtu, Chad mengatakan pasukannya telah membunuh Belmokhtar di bagian yang sama dari Mali.

Chad juga mengklaim telah membunuh Adelhamid Abou Zeid, komandan senior Alqaidah lainnya di Sahara, beberapa hari sebelumnya. Pembunuhan Belmokhtar dan Abou Zeid akan melenyapkan pemimpin Alqaidah di Mali dan menimbulkan pertanyaan atas nasib tujuh sandera Prancis yang diperkirakan ditahan oleh kelompok di negeri ini.

''Peserta secara online itu tidak menunjukkan bagaimana ia mempelajari status Belmoktar tersebut,'' kata laporan SITE. Ahrar Press, organisasi media independen Arab, juga melaporkan bahwa satu sumber dalam kelompok Belmoktar membantah klaim kematian tokoh Alqaidah itu.

Alqaidah di Maghreb Islam (AQIM) telah berjanji untuk membalas serangan Prancis terhadap para pejuang di Mali.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement