Selasa 05 Mar 2013 09:56 WIB

Korsel Batalkan Pembuatan Jet Tempur Bersama Indonesia?

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Citra Listya Rini
Jet Tempur. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Jet Tempur. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar kabar pemerintah Korea Selatan (Korsel) membatalkan secara sepihak kerja sama pembuatan pesawat tempur Korean Fighter-Xperiment (KFX)/Indonesian Fighter-Xperiment (IFX). Hal itu diperkuat dengan pernyataan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin yang mengaku sudah mendengar kabar pembatalan kerjasama dengan Indonesia terkait pembuatan pesawat generasi 4,5 itu.

Mantan kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim juga mengungkap, pergantian pimpinan di Korsel membuat kebijakan kerjasama strategis pertahanan pembuatan pesawat tempur dihentikan. Hal itu diungkapkan Chappy lewat akun Twitter-nya, @chappyhakim.

Namun, kabar yang beredar itu dibantah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kepala Pusat Komunikasi Publik Brigjen TNI Sisriadi mengatakan, tidak ada penundaan kerjasama pembuatan yang memiliki kemampuan di atas jet F-16 yang legendaris itu.

Dijelaskannya, yang terjadi sekarang adalah munculnya wacana penundaan proyek pembangunan pesawat tempur yang masuk proyek Defense Acquisition Program Administration (DAPA) itu. Program itu, kata dia, membutuhkan dana total sekitar 5 miliar dolar AS alias Rp 48 triliun, dengan komposisi Indonesia menyumbang dana 20 persen dari total pembiayaan.

Meskipun bagian pemerintah Indonesia hanya seperlima dari total pembiayaan, sambungnya, Kementerian Pertahanan sangat berkomitmen untuk terlibat dalam seluruh proses pembuatan pesawat. Cakupannya, meliputi perancangan dan produksi Technology Development Phase (TD Phase), Engineering and Manufacturing Development Phase (EMD Phase), Joint Production and Joint Marketing.

"Dengan investasi sebesar itu, kalau pesawat sudah jadi maka Indonesia akan mendapatkan 20 persen dari penjualan pesawat," kata Sisriadi, Selasa (5/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement