REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan pertumbuhan kelas menengah atas, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik, diikuti dengan kepatuhan mereka dalam membayar pajak.
"Kita harapkan orang kaya itu membayar pajak yang benar, sehingga ada kontribusi untuk pembangunan bangsa," ujar Hatta di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Hatta, peningkatan kelas menengah atas tersebut merupakan hal yang patut disyukuri karena merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyumbang penerimaan negara melalui sektor pajak.
"Tidak dilarang untuk menjadi orang kaya di Indonesia yang penting membayar pajak. Kalau jumlahnya bertambah, seharusnya pajaknya juga bertambah," kata dia.
Hatta juga tidak mengkhawatirkan adanya peningkatan kesenjangan sosial akibat membaik pertumbuhan ekonomi nasional, karena pemerintah selalu menyediakan anggaran untuk bantuan sosial dan subsidi bagi masyarakat kurang mampu.
"Tentu kita harus waspada agar jangan gap itu melebar. Itulah pentingnya program perlindungan sosial dan menjaga subsidi," ujar dia.
Berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 2003 jumlah kelas menengah di Indonesia hanya mencapai 37,7 persen, namun pada 2010 telah mencapai 56,6 persen atau sekitar 134 juta jiwa.
Peningkatan kelas menengah dan produk domestik bruto (PDB) yang pada 2012 tercatat mencapai 3.850 dolar AS, menjadikan Indonesia termasuk salah satu negara dengan pendapatan menengah atas atau "upper middle income countries".
Keberadaan kelas menengah di Indonesia tersebut menjadi faktor utama peningkatan sektor konsumsi dalam negeri yang saat ini menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi nasional, selain investasi.
Peningkatan kelas menengah itu disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu lingkungan demografi yang menguntungkan, pemulihan siklus kredit serta ledakan komoditas.