REPUBLIKA.CO.ID, Untuk mengantisipasi terjadinya banjir besar, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta agar proyek pembangunan tanggul raksasa atau giant sea wall dipercepat. Jokowi berharap, studi tanggul raksasa bisa rampung tahun ini sehingga pembangunannya sudah bisa dilakukan mulai tahun 2014.
Selain menggunakan APBN dan APBD, pembangunan tanggul raksasa ini nantinya juga akan melibatkan pihak swasta. Terlebih, investasi proyek pembangunan ini cukup mahal dan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 280 triliun.
Dikatakan Jokowi, sebelumnya rencana pembangunan mega proyek ini akan dilakukan pada tahun 2020. Menurutnya, rencana itu terlalu lama sehingga dikhawatirkan Jakarta justru akan tenggelam lebih dulu. "Kita ingin pembangunannya dipercepat. Pokoknya tahun ini studinya rampung sehingga tahun 2014 sudah ada pemasangan tiang pancang atau ground breaking," ujar Jokowi, usai menggelar rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jl Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, seperti dilansir beritajakarta.com.
Dirinya, kata Jokowi, juga telah meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa untuk mempercepat studi dan pembangunan tanggul raksasa tersebut. Sebab, studi tanggul raksasa ini dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pengerjaannya akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Pihaknya, tambah Jokowi, juga akan mengajak pihak swasta ikut beriventasi dalam pembangunan proyek ini. Mengingat dana yang dibutuhkan untuk pembangunannya mencapai Rp 280 triliun.
Dirinya juga yakin jika pembangunan tanggul raksasa ini bisa menyedot banyak investor karena secara hitung-hitungan ada sisi bisnis dan sisi ekonomisnya.