Senin 11 Mar 2013 14:06 WIB

FPD: Tak Ada Bersih-Bersih Loyalis Anas

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum Partai Demokrat (kiri) bersama dengan Wasekjen Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf (tengah)
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Demokrat (kiri) bersama dengan Wasekjen Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Nurhayati Ali Assegaf membatah rencana perombakan pengurus FPD di DPR sebagai upaya menyingkirkan loyalis Anas Urbaningrum.

Menurutnya reshuffle pengurus FPD hanya kebijakan rutin partai. “Tidak ada bersih-bersih dari faksi apapun,” kata Nurhayati kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/3).

 

Nurhayati menyatakan tak ada yang istimewa dari rencana reshuffle FPD. Menurutnya reshuffle merupakan kebijakan biasa yang diambil fraksi atas arahan DPP setelah berkonsultasi dengan majelis tingi. “Ini agenda rutin. Bukan hal luar biasa,” ujarnya.

Nurhayati berharap reshuffle FPD dilakukan setelah KLB Partai Demokrat. Kendati begitu dia belum bisa memastikan kapan perombakan FPD akan dilakukan. “Saya berharap seperti itu, dan saya yakin Pak SBY akan mengambil langkah itu,” katanya.

Sebagai pimpinan fraksi Nurhayati hanya menyatakan siap menjalankan perintah DPP dan majelis tinggi. Dia percaya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono akan mengambil langkah terbaik untuk menyelamatkan partai. “Sejauh ini belum ada (informasi) dan belum ada rapat-rapat,” katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement