Rabu 13 Mar 2013 14:05 WIB

PSPS Minta Bentrokan Suporter Tidak Berlanjut

Ratusan suporter fanatik PSPS berunjuk rasa di Pekanbaru. (ilustrasi)
Foto: Antara/FB Anggoro
Ratusan suporter fanatik PSPS berunjuk rasa di Pekanbaru. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Manajemen PSPS meminta agar bentrokan antar sesama suporter tim dari Kota Pekanbaru itu tidak berlanjut setelah memakan korban jiwa seorang suporter bernama Tegar.

''Kita sangat menyayangkan adanya aksi bentrok sesama pendukung PSPS. Ke depan, masalah seperti ini hendaknya tidak akan terjadi lagi," kata Manajer PSPS, Boy Sabirin, di Pekanbaru, Rabu.

Sebagai bentuk belasungkawa, bOY mengatakan pihak manajemen PSPS juga turut hadir dalam proses pemakaman korban. Ia mengatakan seluruh tim dan manajemen PSPS mengucapkan belasungkawa dan turut berduka atas insiden berdarah itu.

Bahkan, Boy mengatakan manajemen PSPS berencana untuk memberikan santunan kepada keluarga korban. ''Kami dari pihak manajemen akan memberikan santunan terhadap pihak keluarganya,'' katanya.

Selain itu, ia juga meminta agar tidak ada aksi balas dendam yang bisa memicu konflik terus berlanjut.

Dua pendukung fanatik PSPS dari Asykar Theking sebelumnya menjadi korban pengeroyokan pendukung dari kelompok Curva Nord. Kejadian itu terjadi sebelum pertandingan PSPS pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Kabupaten Kampar pada Sabtu (9/3).

Tegar (15) tewas setelah dikeroyok suporter Curva Nord. Pemicunya hanya masalah sepele. Sesama pendukung PSPS itu saling ejek saat akan menuju Stadion Kampar.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 11 7 3 1 11 5 24
2 Persib Bandung Persib Bandung 11 6 5 0 19 11 23
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 11 6 3 2 16 9 21
4 Bali United Bali United 11 6 2 3 16 7 20
5 Persija Persija 11 5 3 3 16 5 18
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement