REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bentrok antarkelompok petambak udang plasma di Bratasena, milik PT Central Bumi Pertiwi (CPB), Kabupaten Tulangbawang, Lampung pada Selasa (12/3), menelan seorang korban jiwa.
Ruswandi alias Wawan, karyawan PT CPB, ditemukan tewas mengambang di kolam tambak udang PLO, Rabu (13/3) siang. Ia merupakan penjaga pos ronda yang menyelamatkan diri terjun ke tambak ketika bentrok.
"Wawan berusaha menyelamatkan diri saat bentrok, lalu nyebur ke tambak. Ia tidak bisa berenang dan tenggelam," kata Kepala Humas PT CPB Bratasena, Tarpin A Nasri kepada Republika, Rabu (13/3).
Menurut dia, mayat korban karyawan PT CPB ditemukan Rabu siang mengambang di tambak. Diduga, kata dia, dia menceburkan diri ke kolam PLO saat berusaha melarikan diri dari amuk bentrok petambak di pos ronda.
Saat ini, jenazah korban sedang dibawa ke kampung kelahirannya di Desa Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.
Bentrok terjadi antara kelompok petambak plasma peduli kemitraan (P2K) dengan kelompok petambak forum silaturahmi (forsil). Belum diketahui penyebab terjadinya bentrok antarkedua kubu.