REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi seorang mualaf tentu tidaklah mudah. Banyak tantangan yang dihadapi para mualaf ketika pertama kali pemeluk Islam.
Di sinilah peran penting Asosiasi Mualaf Muslim Singapura Darul Arqam. Sejak tahun 1980, asosiasi tersebut memberikan "special treatment" kepada para mualaf.
Keberadaan Darul Arqam begitu membahagiakan para mualaf. Mereka berkumpul dan menjalin komunikasi dengan mualaf lain di negara Singapura. Mereka pun mendapat layanan sejak memutuskan bersyahadat hingga cukup "kuat" untuk terjun di masyarakat.
Sedikitnya tiga hal yang diperoleh para muallaf Singapura, yakni rangkaian pelajaran pengenalan, pelajaran pengayaan hingga kemandirian. Dalam tahap pengenalan, mereka ikut serta dalam pelajaran "Knowing Islam Session (KIS), "Beginners' Course on Islam 2" serta "Solah (shalat) Tutorial Express (STX)".
Setelah pondasi keislaman mereka cukup kuat, para mualaf masih dapat mengikuti pelajaran pengayaan ilmu Islam seperti tentang kisah para nabi, asma'ul husna ataupun ilmu fikih.
Maka mantaplah keislaman mereka hingga dapat merintangi segala cobaan tantangan sebagai mualaf hingga kemudian dibina untuk mandiri dalam bermasyarakat.
Tak hanya kursus dan pelajaran agama saja, para mualaf juga seringkali menggelar pertemuan untuk saling bersilaturahim. Mereka juga berekreasi bersama, bahkan melakukan kegiatan seni sastra.
Mereka juga mendapat bantuan dari Darul Arqam untuk urusan advokasi ataupun pencantuman identitas muslim di KTP. Bahkan mereka pun mendapat bantuan dana untuk sunat, berobat hingga transportasi.
Urusan mereka para mualaf Singapura begitu dimudahkan dan difasilitasi. Seluruh layanan terutama bimbingan tersebut memang menjadi misi dan visi lembaga Darul Arqam.
Mereka yang disokong para relawan terus berupaya melindungi para mualaf tanpa melihat ras ataupun agama sebelum mereka.
Lembaga ini bersifat non-profit dan melayani seluruh mualaf tanpa pamrih. Atas kepedulian mereka terhadap para mualaf, lembaga Darul Arqam pada tahun 2005 dinobatkan sebagai Pusat Satu Atap untuk Mualaf atau One-Stop Centre for Convert (OSCC) oleh Lembaga Agama Islam Singapura (MUIS).
Mereka juga terdaftar dan dilindungi undang-undang pemerintah Singapura.