REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ketika ayahnya sakit, Abdur Raheem Green mulai terpikir lebih aktif berdakwah kepada ayahnya yang selama 23 tahun menolak menerima Islam.
Memang, ia sedikit putus asa mengingat banyak usaha telah dilakukan namun sia-sia. Green coba berpikir kembali, apa yang harus dilakukannya. Tapi ia tak mau ayahnya marah. "Saya justru takut ayahku mengatakan tidak," kata Green seperti dikutip onislam.net, Kamis (14/3).
Situasi itu membuat Green tertekan. Ia berdoa kepada Allah untuk membantunya menemukan cara mendekati ayahnya. Usai berdoa, Green berkata kepada ayahnya, "Ayah, Anda bisa mendengarkan saya. Saya punya sesuatu untuk dikatakan. Di hari kiamat, seorang pria menghadap pencipta-Nya. Lalu Allah akan bertanya padanya, Anda memiliki sesuatu yang melebihi apa yang dipunya orang lain. Kepunyaan itu adalah ucapan tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah".
Lalu sebelum meninggal dunia, ayah Green menjawab, "Ya, Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah."
Sehari setelahnya, kondisi ayah Green semakin memburuk. Ia pun lupa dengan apa yang diucapkannya kemarin. Tiba-tiba, ayahnya teringat kembali. Ia pun mengucapkan kembali dua kalimat syahadat. "Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad SAW utusan Allah," kata Green menirukan ucapan ayahnya.