Jumat 15 Mar 2013 17:57 WIB

Kerap Kalah di Pilkada, Akbar Minta DPP Golkar Evaluasi Diri

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Akbar Tanjung. (Foto: Republika/ Yogi Ardhi)o
Akbar Tanjung. (Foto: Republika/ Yogi Ardhi)o

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung meminta DPP dan DPD untuk melakukan evaluasi. Khususnya terkait mekanisme partai dalam mengusung calon kepala daerah.

Ini menyusul serangkaian kekalahan Golkar dalam berbagai pemilihan kepada daerah. 

"Kekalahan Golkar tiga kali berturut-turut hendaknya dijadikan suatu pelajaran dan suatu bahan evaluasi," kata Akbar di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (15/3).

Mungkin saja, lanjutnya, kekalahan itu karena kesalahan pemilihan calon. Jadi, calon golkar tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

Ia menilai evaluasi menjadi penting. Karena kekalahan partai beringin itu justru terjadi pada kantong-kantong suara Golkar. Sehingga, kekalahan di pilkada Sumatera Utara, Jawa Barat dan Papua, harus menjadi pertanyaan besar.

"Padahal tiga daerah itu jadi basis Golkar. Oleh karena itu apa yang salah harus dipelajari," tambah mantan ketua umum Partai Golkar tersebut.

Harapannya, hasil evaluasi itu bisa menjadi masukan untuk menghadapi pemilihan presiden 2014. Apalagi, kekuatan suara di daerah juga akan memberikan pengaruh signifikan dalam pemilihan presiden nanti. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement