REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi mengungkapkan, pasokan gas ke PT Petrokimia Gresik telah disepakati berasal dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru.
Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengatakan, kesepakatan tersebut dicapai dalam rapat di Ditjen Migas Kementerian ESDM pada Januari 2013.
"Saat itu, sudah disepakati gas ke Petrokimia Gresik berasal dari Jambaran," katanya di Jakarta, Senin (18/3).
Rapat juga dihadiri perwakilan Petrokimia Gresik dan Kementerian Perindustrian. Menurut Gde, pasokan gas dari Jambaran akan lebih murah dibandingkan Husky karena terletak di darat.
Sebelumnya, Dirut PT Pupuk Indonesia, perusahaan induk BUMN pupuk termasuk Petrokimia Gresik, Arifin Tasrif mengatakan, pasokan gas sebagai bahan baku pupuk Petrokimia Gresik disepakati berasal dari Lapangan MDA-MBH yang dioperasikan Husky sebesar 85 mmscfd dengan harga 6,5 dolar AS per mmbtu dan eskalasi tiga persen per tahun. Petrokimia Gresik menolak pasokan berasal dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang dioperasikan PT Pertamina Ep Cepu karena lebih mahal yakni 8,88 dolar AS per mmbtu.
Petrokimia Gresik akan membangun perluasan pabrik amoniak dan urea dengan kapasitas produksi masing-masing 825 ribu ton dan 570 ribu ton per tahun. Proyek yang akan dimulai 2013 diperkirakan beroperasi triwulan ke dua 2016.