REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Soraya Khoirunnisa Halim
Lupa adalah suatu kewajaran bagi manusia. Demikian pula dalam menghafalkan Alquran. Dalam suatu diskusi dengan seorang ustad, saya menanyakan perihal banyaknya orang yang enggan menghafal Al-Qur’an dengan alasan takut lupa.
Ustad tersebut tersenyum dan menjawab,”Orang yang takut menghafal karena takut lupa dianalogikan seperti orang yang tidak mau memiliki uang karena takut hilang. Dia tidak akan pernah kehilangan uang tetapi juga tidak pernah merasakan nikmatnya memiliki uang.”
Lupa ibarat “sms” dari Alquran yang sedang rindu untuk kita baca. Lupa ayat Alquran sejatinya merupakan peringatan kepada kita untuk selalu mengulang dan tidak pernah berhenti mengulang. Lupa adalah “pengikat” antara seseorang dengan Alquran. Demikianlah faedah lupa.
Semakin sering lupa semakin sering kita mengulang Alquran. Semakin sering mengulang, semakin sering kita membaca Alquran. Dengan frekuensi yang semakin sering ”dekat” dengan Alquran, maka Insya Allah rasa cinta terhadap Alquran semakin bersemi.
Semoga dengan demikian, Allah menyingkap rahasia ilmu Alquran yang luar biasa. M Quraisy Shihab dalam pengantarnya di Buku "Membumikan Alquran menuliskan ucapan Al-Mawdudi, “Untuk mengantarkanmu mengetahui rahasia ayat Alquran, tidaklah cukup kau membacanya empat kali sehari.”
Maka semestinya ketika Alquran mengirimkan sinyal “rindu” berupa lupa, kita segera menjawabnya. Kita melakukan usaha untuk menjaganya. Amalan mujarab dari Rasulullah saw yang diberikan kepada ‘Ali bin Abi Thalib mungkin dapat kita coba.
Suatu ketika Ali ra mengeluhkan tentang hafalannya yang sering hilang. Ali ra berkata,” Ya Rasulullah , aku korbankan ibu dan ayahku atas engkau. Aku mencoba menghafal Alquran tetapi selalu lupa dan hilang dari ingatanku.”
Beliau Saw bersabda,”Akan aku ajarkan kepadamu satu cara yang bermanfaat bagimu dan apa yang kamu adukan, sehingga apa saja yang kamu pelajari akan terpelihara dalam ingatanmu.”
Kemudian Beliau bersabda, ”Jika malam Jumat tiba, bangunlah pada akhir malam. Pada saat itu adalah waktu yang sangat baik. Ketika itu malaikat turun dan doa-doa dikabulkan secara khusus oleh Allah.''
''Jika kamu sulit bangun pada waktu itu, maka bangunlah pada pertengahan malam, Jika pada waktu itupun kamu sulit bangun maka bangunlah pada permulaan malam. Dan shalatlah empat rakaat . Bacalah surah Yasin setelah membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama. Rakaat kedua setelah Al-Fatikhah bacalah Surat Ad-dukhan. Rakaat ketiga setelah Al-Fatikhah bacalah surat As-sajdah. Pada raka’at keempat setelah Al-Fatikhah bacalah surat Al-Mulk.''
''Setelah selesai membaca Tahiyyat, perbanyaklah memuji Allah swt, lalu kirimkanlah shalawat dan pujian kepadaku. Juga kirimkanlah shalawat kepada nabi dan kaum mu’min. Dan kepada saudara seiman yang sudah meninggal dunia. Mohonkanlah ampunan untuk mereka. Setelah itu bacalah doa ini. (Rasulullah memberikan doa yang cukup panjang. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada kitab Fadhailul A’mal : 636 atau browsing internet “hadist memperkuat hafalan”).''
Kemudian Nabi bersabda, ”Wahai Ali, kerjakanlah ini selama tiga, lima, atau tujuh Jumat. Insya Allah doamu akan dikabulkan Allah Swt. Aku bersumpah dengan Nama-Nya yang menjadikan aku sebagai nabi, bahwa doa setiap mu’min tidak akan dibiarkan tanpa dikabulkan.”
Ibnu Abbas ra meriwayatkan setelah lima atau tujuh Jumat, Ali ra datang kepada Rasulullah saw dan berkata,” Ya Rasulullah, dulu aku menghafal kurang dari empat ayat, itu pun tidak lama berada dalam ingatanku. Sekarang aku dapat menghafal empat puluh ayat dan aku mengingatnya dengan mudah. Seolah Alquran dibukakan di depanku. Dulu, jika mendengar hadis dibacakan aku kesulitan untuk mengulangnya. Tapi sekarang, jika mendengar hadis lalu meriwayatkan kepada orang lain, aku mampu meriwayatkannya tanpa tertinggal satu huruf pun.”
Subhanallah, semoga kita diberi kekuatan untuk menghafal Alquran. Amin.