Sabtu 23 Mar 2013 07:48 WIB

Soal Berobat, Warga Entikong Pilih ke Malaysia

Perbatasan RI-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat.
Foto: ISTIMEWA
Perbatasan RI-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, ENTIKONG--Pemerintah Indonesia harus lebih serius memperhatikan kelayakan dan akses terhadap fasilitas layanan publik di Perbatasan.

Sejumlah masyarakat Entikong, Kalimantan Barat, lebih memilih berobat lanjutan ke Kuching, Malaysia, dibanding ke Kota Sanggau. Penyebabnya yakni lokasi yang jauh dari rumah sakit rujukan dan akses infrastruktur yang buruk.

"Masyarakat yang dirujuk dari puskesmas ke RSUD Sanggau, lebih memilih berobat ke Malaysia," kata Kepala Puskesmas Entikong Hidayat Samiaji di Entikong, Sanggau, Sabtu (22/3)

Ia mengemukakan pertimbangan utama terkait akses jalan ke Malaysia lebih dekat dan kondisinya mulus.

Warga Entikong tinggal menyeberang melewati Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) setempat dan sudah tiba di Serikin, Kuching, Malaysia Timur.

Sedangkan dari Entikong ke Sanggau selaku ibu kota kabupaten, jarak nya sekitar 150 kilometer

Selain itu, kondisi jalan juga mengalami kerusakan cukup parah di beberapa lokasi. Meski, ia menambahkan, bagi pemegang Kartu Jamkesmas, mau tidak mau harus tetap ke Sanggau.

Hidayat Samiaji bekerja sebagai Kepala Puskesmas Entikong sejak lima tahun lalu. Kini, di puskesmas tersebut, ada fasilitas tiga kamar perawatan inap, 10 tempat tidur, dua dokter masing-masing kedokteran umum dan gigi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement