REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Forum Komunikasi Ulama dan Umaro mengingatkan masyarakat tidak mencederai demokrasi dengan tindakan anarkis.
Sebab tindakan anarkis malah akan membawa kemunduran pembangunan. "Jangan sampai unjuk rasa mengarah kekerasan," kata Ketua Umum Forum Komunikasi Ulama Umaro, Syaiful Anwwar kepada wartawan di Jakarta, Ahad (23/3).
Syaiful mengatakan rencana aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin (25/3) mendatang merupakan hal wajar. Namun demonstrasi tidak boleh mengabaikan aturan hukum dan konstitusi. "Ingin menjatuhkan pemerintahan yang sah, tentu ini melanggar konstitusi,” ujarnya.
Menurutnya demontrasi atau menyampaikan aspirasi mesti dilakukan lewat saluran-saluran dan cara yang tepat. Hal ini untuk menghindari dampak buruk yang bisa saja mengakibatkan kerusakan, kemunduran ekonomi, dan hilangnya rasa aman masyarakat. “Persatuan dan kesatuan tetap harus dijaga," katanya mengimbau.
Syaiful mengajak seluruh elemen bangsa menjaga keamanan dan ketentraman di masyarakat. Ia berharap masyarakat tidak melupakan kekuatan doa untuk keselamatan bangsa dan negara.
Selain itu Syaiful mengingatkan aparat untuk tidak mudah terprovokasi. "Aparat keamanan dihimbau memegang teguh janji dan sumpah dan bersatu tidak terprovokasi dan jadikan NKRI sebagai harga mati untuk bangsa dan Negara," ujar Syaiful mengakhiri.