Sabtu 23 Mar 2013 18:58 WIB

Hatta: Tidak Ada Kartel Cabai

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih
Hatta Rajasa (kiri)
Foto: Prayogi/Republika
Hatta Rajasa (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kenaikan harga cabai dianggap murni karena kurangnya pasokan ke pasar tradisional. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, tidak ada indikasi kecurangan dalam aktivitas pasar di komoditas cabai. "Kalau cabai, biasanya tidak mungkin ada kartel di dalamnya," Kata Hatta di Gorontalo Utara, Sabtu (23/3). 

Menurutnya kelangkaan seperti sekarang, sudah sering menghantam komoditas dapur ini. Harga cabai mendadak mengalami peningkatan harga. Sejak sepekan terakhir, harga komoditas ini mengalami peningkatan harga menyusul meredanya harga komoditas holtikultura lainnya. 

Di beberapa tempat, harga capai bahkan mengalami peningkatan hampir 100 persen. Di Jogjakarta, harga cabai merangkak naik dalam sepekan. Cabai jenis rawit merah dibanderol Rp 50 ribu per kilo gram. Harga ini naik signifikan dari sepekan sebelumnya yang hanya sekira Rp 15 ribu per kilo gram. Kenaikan ini juga dirasakan masyarakat di kota-kota lainnya.

Hatta menaksir, kepanikan hargai cabai akan beringsut reda. Ia pun mendesak Menteri Pertanian Suswono agar mengintervensi pasokan cabai nasional. "Ini cuma persoalan stoknya yang tidak ada. Siapa yang mau menimbun cabai sampai busuk."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement