REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani mengatakan, aksi penembakan kepada empat penghuni lembaga pemasyarakatan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga tewas menunjukkan lemahnya kinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Kasus itu merupakan bukti persoalan hukum dan HAM, salah satunya persoalan di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan, masih menjadi masalah krusial dan serius," kata Ahmad Yani di Jakarta, Sabtu.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, peristiwa penembakan itu harus menjadi refleksi Menteri Hukum dan HAM serta Wakil Menteri Hukum dan HAM untuk berkonsentrasi dan meningkatkan kinerjanya.
Menurut Wakil Ketua Fraksi PPP DPR itu, rangkap jabatan yang dilakukan Wamenkumham sebagai salah satu komisaris PT Jamsostek seharusnya tidak diperbolehkan secara etika.
"Kasus di Sleman itu secara langsung atau tidak membuktikan kinerja Kemkumham kedodoran. Bagaimana mungkin pihak eksternal bisa mengacak-acak lembaga pemasyarakatan yang menjadi otoritas dan tanggung jawab Kemkumham," tuturnya.
Karena itu, Yani mengatakan tidak ada alasan untuk memaklumi peristiwa tersebut sehingga harus ada yang bertanggung jawab.
"Kami meminta kasus tersebut diusut tuntas, tidak hanya para pelakunya tetapi juga aktor intelektual termasuk komandan angkatan," pungkasnya.