Senin 25 Mar 2013 15:25 WIB

'Mahasiswa Luar Yogya Jangan Eksklusif'

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
Asrama Putri Ratnaningsih Yogyakarta
Foto: Antara
Asrama Putri Ratnaningsih Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji mengimbau kepada para mahasiswa dari luar DIY yang studi di DIY sebaiknya jangan tinggal di asrama.

Menurutnya, hal itu untuk mencegah eksklusifitas. ''Lebih baik para mahasiswa maupun pelajar luar DIY yang kuliah/sekolah di Yogyakarta tinggal di rumah penduduk. Kalau mereka tinggal di asrama itu rugi karena tidak bisa belajar di "universitas kehidupan," kata Aji pada wartawan di Yogyakarta, Senin (24/3).

Di DIY diperkirakan ada sekitar 250 ribu orang pelajar/mahasiswa dari luar DIY yang belajar di Yogyakarta. Jika mereka menginginkan penyesuaian untuk hidup di asrama, ujarnya, maka cukup tinggal selama setahun. Setelah itu, mereka bisa tinggal di rumah-rumah penduduk.

Menurut Aji, mahassiwa luar DIY yang belajar di DIY akan mendapatkan layanan 'universitas kehidupan' yang gratis. Jadi rugi bila mereka selama belajar di Yogyakarta hanya tinggal di asrama.

Apabila mereka tinggal di rumah-rumah penduduk hal ini bisa meminimalisir kerawanan sosial atau perkelahian dan sebagainya, karena bisa saling menerima diantara mahasiswa  dan penduduk DIY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement