REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengalami kenaikan Rp 5.000 per kilogram, yakni dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu.
Asnawiyah (37), salah satu pedagang cabai di Pasar Baru Gresik, Senin (25/3) mengatakan kenaikan harga cabai terjadi dalam sepekan terakhir akibat minimnya stok di sejumlah agen.
Kenaikan harga cabai, tidak dibarengi dengan kualitas yang bagus sehingga sejumlah pedagang mengeluh karena kualitasnya yang jelek. "Biasanya kami menjual cabai dengan harga Rp 35 ribu per kilogramnya, namun dalam sepekan terakhir pedagang terpaksa menaikan harga menjadi Rp 40 ribu per kilogramnya," katanya.
Diakui Asnawiyah, kenaikan itu terpaksa diberlakukan pedagang karena sulitnya dalam memperoleh cabai dengan kualitas bagus di wilayah Kabupaten Gresik. "Para pedagang menjual cabai kualitas jelek dengan harga Rp37 ribu per kilogramnya, sedangkan untuk kualitas lebih bagus dengan harga antara Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram," katanya.
Khoirul (35), pedagang lainnya mengaku kenaikan cabai disebabkan minimnya stok di sejumlah agen di wilayah Gresik, hal ini karena minimnya pengiriman dari tingkat petani akibat gagal panen. "Para agen juga banyak yang mengeluh karena minimnya pengiriman cabai dari petani, sebab gagal panen karena dalam sepekan terakhir dilanda hujan terus menerus," katanya.
Ia berharap, adanya pemantauan dari pemerintah daerah untuk mengontrol harga cabai, sehingga kenaikan cabai tidak setinggi kenaikan harga bawang yang sebelumnya terjadi di wilayah Gresik.