Senin 25 Mar 2013 22:49 WIB

BPIH Tahun 2013 Turun

Rep: Agus Raharjo/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2013 dipastikan turun jika dibanding 2012. Namun, belum dapat dipastikan berapa jumlah pasti BPIH tahun ini.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengungkapkan, jumlah turunnya BPIH belum diketahui. Sebab, berapa jumlah pasti BPIH masih akan diputuskan dalam rapat Panitia Kerja (Panja) DPR RI. Suryadharma masih belum mengungkapkan angka tersebut. Sebab, angka yang sudah ada kemungkinan besar dapat terjadi.

"Insya Allah turun, kan kita belum bisa memastikan, begitu diketok tiba-tiba harga minyak naik drastis. Itukan bisa berubah lagi tuh angka," kata Suryadharma Ali, di Malang, Senin (25/3).

Namun, Suryadharma berharap, kalaupun ada perubahan, hal itu masih bisa diprediksi kenaikannya. Selain itu juga dapat diprediksi bagaimana kalau harga minyak naik atau harga minyak turun.

Potensi yang membuat BPIH turun paling besar disebabkan karena ada penurunan biaya tiket perjalanan. Selain itu, hasil optimalisasi dana jamaah mampu memberikan subsidi yang lebih besar untuk biaya sewa pemondokan di Makkah.

Pada tahun lalu, subsidi yang diberikan pada jamaah sekitar Rp 12 juta. Pada tahun ini, jumlah subsidi meningkat menjadi Rp 16 juta. Artinya, meskipun ada kenaikan biaya sewa pemondokan, namun, beban sewa pemondokan tidak dibebankan pada jamaah. 

Sebelumnya, menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Anggito Abimanyu, pihak pemondokan meminta kenaikan harga sewa pemondokan lebih dari 20 persen.

Namun, kenaikan tersebut bisa diturunkan menjadi 15 persen. Hal inilah yang salah satu faktor BPIH turun. "Kita sudah meminta prosentase kenaikan turun, jadi sekitar 15 persen," kata Anggito.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement