REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri informasi Yordania mengatakan negaranya memutuskan menutup perbatasan penyeberangan utamanya dengan Suriah, Senin (26/3). Langkah itu diambil menyusul pertempuran dua hari yang terjadi antara tentara Suriah dan gerilyawan di wilayah tersebut.
Penutupan ini merupakan pertama kalinya terjadi sejak pemberontakan terhadap kekuasaan Presiden Bashar al-Assad mulai berlangsung dua tahun lalu.
"Pos perbatasan ditutup karena adanya bentrokan sejak kemarin dan masih berlangsung," kata Menteri Informasi Yordania Samih Maaytah kepada Reuters.
Perbatasan tersebut merupakan jalanan ramai dan, sebelum konflik terjadi, kawasan itu setiap harinya digunakan sebagai rute transit bagi ratusan truk yang membawa barang-barang ke Turki dari Teluk dan sebaliknya.
Berada di dekat perbatasan Yordania, provinsi Deraan di Suriah Selatan menjadi wilayah pertempuran penting.
Bulan lalu, para pemberontak meningkatkan perlawanan mereka untuk mengambil kendali di wilayah perbatasan dan kota Deraa setelah memenangkan daerah-daerah perdesaan serta menguasai sejumlah markas tentara. Mereka juga melalukan penyerbuan ke sejumlah kota di dekat Golan Heights yang diduduki Israel hingga meningkatkan ketegangan di zona-zona militer sensitif.