Selasa 26 Mar 2013 14:40 WIB

Kekerasan Seksual Anak di Sukabumi Tinggi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
Kekerasan dalam rumah tangga/KDRT (ilustrasi)
Foto: www.jkp3.apik-indonesia.net
Kekerasan dalam rumah tangga/KDRT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur marak terjadi di Kabupaten Sukabumi. Sejak Januari hingga akhir Maret ini sudah tercatat sebanyak sembilan kasus kekerasan seksual terhadap anak.

‘’Kasus kekerasan seksual paling banyak dibanding yang lain,’’ ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten  Sukabumi, Elis Nurbaeti, Selasa (26/3). Selain kekerasan seksual, P2TP2A juga menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perdagangan manusia (human trafficking).

Ironisnya, korban kekerasan seksual semuanya merupakan anak-anak di bawah umur. Sementara pelaku kekerasan seksual rata-rata merupakan orang dewasa dan sebagian kecil anak-anak. Tingginya kasus kekerasan seksual ini, kata Elis, telah mendapatkan perhatian khusus dari P2TP2A. Di antaranya dengan memberikan pendampingan secara psikologis kepada korban kekerasan seksual.

P2TP2A juga kata Elis, melakukan koordinasi dengan polisi untuk menindak pelaku kekerasan seksual. Sehingga para pelaku kekerasan seksual dapat dihukum sesuai dengan ketentuan yang ada. Ditambahkan Elis, pada awal 2013 ini kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di tiga kecamatan, yakni Cikidang, Warungkiara, dan Palabuhanratu. Namun, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Warungkiara dan Palabuhanratu.

Ke depan lanjut Elis, P2TP2A akan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam upaya menekan kasus kekerasan seksual. Lembaga MUI ini nantinya akan memberikan materi keagamaan kepada masyarakat luas. Sehingga di masyarakat timbul kesadaran untuk menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, khususnya kekerasan seksual.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement