Selasa 26 Mar 2013 21:31 WIB

Pengungsi Korban Longsor Cililin Butuh Pakaian

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: A.Syalaby Ichsan
Longsor menimpa puluhan rumah warga dan menewaskan setidaknya 17 orang di desa Muka Payung kampung Lembang kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3).   (Republika/Arief Maulana Hasan)
Longsor menimpa puluhan rumah warga dan menewaskan setidaknya 17 orang di desa Muka Payung kampung Lembang kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3). (Republika/Arief Maulana Hasan)

REPUBLIKA.CO.ID, CILILIN -- Para pengungsi korban bencana longsor di Dusun Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditempatkan di beberapa rumah warga sekitar.

Sejumlah bantuan logistik terus berdatangan dari berbagai pihak. Bantuan yang masih diperlukan oleh para pengungsi adalah pakaian. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Maman Sulaiman mengatakan, sampai hari Selasa (26/3) bantuan logistik terus mengalir.

Kebanyakan bantuan yang diberikan adalah mi instan dan makanan. "Untuk logistik banyak sekali, terutama makanan. Tadi juga baru datang logistik peralatan mandi, seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun, selimut, dan sampo," ujarnya di lokasi longsor, Selasa (26/3).

Untuk menyimpan logistik, kata Maman, pihaknya telah menyiapkan posko logistik. Selain itu, pihaknya menyiapkan dapur umum untuk makan para relawan evakuasi dan pengungsi.

Ia meminta kepada para relawan yang ingin memberikan bantuan agar menyerahkan dan melaporkan bantuan ke satu titik, yaitu posko tanggap darurat yang dibangun oleh BPBD KBB. "Untuk bantuan logistik di harapkan diserahkan dan dilaporkan ke satu pintu, agar terkoodinir dengan baik," ujarnya.

Menurutnya, bantuan yang masih dibutuhkan oleh para pengungsi adalah pakaian. Ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan bantuan, agar menyumbangkan pakaian.

"Saat ini untuk logistik makanan sudah banyak. Untuk para pengungsi yang dibutuhkan saat ini adalah pakaian, baik pakaian dalam maupun pakaian luar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement