Rabu 27 Mar 2013 07:28 WIB

200 Penderita Thalasemia Butuh Jamkesmas

jamkesmas
jamkesmas

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pengurus Yayasan Onkologi Anak Medan mengatakan sebanyak 200 orang mengalami thalassemia atau penyakit keturunan menyebabkan usia sel-sel darah lebih pendek dan Hemophilia gangguan sistem pembekuan darah tidak mendapat pelayanan jamkesmas.

Ketua Harian Yayasan Onkologi Anak (YOAM) Atika Fahmi mengatakan hal tersebut ketika audensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut H Nurdin Lubis di kantor Gubernur, Medan, Sumatra Utara, kemarin. Padahal, menurut Atika, jamkesmas sangat dibutuhkan akibat tingginya biaya perawatan para penderita talasemia dan hemophilia.

Dalam kesempatan itu Relawan YOAM, Rizanul, menjelaskan saat ini ada seratus pasien yang tersebar di Sumatra utara yang tidak lagi dilayani sebagai pasien jamkesmas. Hal ini, menurut dia, sungguh menyulitkan penderita thalassemia karena biaya perawatan tidak terjangkau keluarga pasien.

Rizanul juga mengatakan, pasien tersebut mendapat pelayanan dari jamkesmas, namun karena ada perubahan pelayanan pada jamkesmas maka saat ini seluruh pasien thalassemia dan hemophilia tidak lagi dilayani oleh jamkesmas. "Pengurus Yayasan Onkologi Anak Medan meminta Pemprov Sumut untuk turut memberi dukungan pada penderita thalassemia dan hemophilia," kata Rizanul.

Sekda Provinsi Sumut H Nurdin Lubis saat menerima Pengurus Yayasan Onkologi Anak Medan mengatakan, akan menindaklanjuti melalui Dinas Kesehatan Sumut dan diupayakan bisa ditanggulangi jamkesda. Apalagi, kata Nurdin, saat ini skala prioritas Pemprov Sumut adalah pendidikan dan kesehatan. Sekda mengajak yayasan untuk bermitra dan akan di fasilitasi untuk mendapatkan bantuan melalui APBD 2014.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement