REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pengungsi Somalia menjadi korban kekerasan seksual dan penyiksaan lainnya yang dilakukan kelompok bersenjata, termasuk pasukan pemerintah.
Pengamat HAM atau Human Right Watch (HRW) melaporkan wanita yang melarikan diri dari kelaparan dan konflik telah diperkosa di pengungsian di Mogadishu. Manager kamp pengungsi sering bersekutu dengan milisi untuk mengambil makanan dan bantuan lainnya.
Pihak HRW mengatakan pemerintah baru Somalia yang berkuasa pada September tahun lalu, membuat pernyataan soal pengungsian. Namun, hal itu hanya sedikit mengubah situasi di lapangan.
"Temuan kami mengingatkan bahwa orang di kamp masih menjadi tawanan," ujar Direktur HRW Inggris, David Mepham dilansir BBC.
Dalam laporan Hostages of the Gatekeepers mengatakan manager kamp menolak pengungsi meninggalkan pengungsian. Sejumlah pelanggaran terburuk melibatkan kekerasan seksual terhadap perempuan dan gadis. Hal itu tidak dilaporkan karena mereka takut stigma dan pembalasan.
Selain itu, diskriminasi juga terjadi pada orang-orang yang berasal dari klan tertentu atau kelompok etnis. Dia mengatakan orang-orang sering melaporkan sering dipukuli atau bahkan ditangkap.