REPUBLIKA.CO.ID, CILILIN -- Lokasi Posko Tanggap Darurat dan Posko Pengungsian Bencana Longsor Cililin dianggap berbahaya dan berpotensi tertimpa longsor. Pasalnya, lokasi posko berada di bawah lereng bukit, yang diperkirakan kondisinya labil dan bisa terjadi longsor sewaktu-waktu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Maman Sulaiman, mengatakan lokasi posko yang ada saat ini berbahaya dan kemungkinan terjadi longsor. Berdasarkan hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masyarakat harus direlokasi ditempat yang lebih aman.
"Kami akan mencari tempat yang strategis untuk posko. Secara bertahap akan dilakukan pemindahan ke tempat yang lebih aman," ujarnya di Posko Pengungsian Longsor Cililin, Rabu (27/3).
Sementara itu, Komandan Pengendali Lapangan, Kapten Infanteri, Budi Rahman, mengatakan lokasi tersebut diarahkan untuk direlokasi secara permanen. Namun, itu tidak mudah dilakukan. Pasalnya, masyarakat sudah lama tinggal di dusun tersebut dan ada mata pencaharian yang sulit ditinggalkan. "Minimal untuk posko pengungsian harusnya dipindah ke tempat yang lebih aman."
Salah seorang pengungsi, warga Kampung Rancapendeuy, Nana Suryana (54 tahun) mengatakan, ia dan keluarga siap untuk direlokasi. Namun, saat disinggung mengenai relokasi permanen bagi warga, Nana mengaku belum memikirkan hal tersebut. Jumlah pengungsi yang tercatat hingga Rabu (27/3) di Posko Pengungsian Dusun Lembang berjumlah 198 jiwa. Sedangkan pengungsi di Kampung Cikoneng mencapai 122 jiwa. Jumlah pengungsi bertambah setelah terjadi longsor susulan.