Kamis 28 Mar 2013 06:16 WIB

Kehabisan Solar, Ratusan Nelayan Tak Melaut

Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Ratusan nelayan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hampir sepekan terakhir menghentikan aktivitas melaut. Ini terjadi, karena persediaan solar di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) dan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) setempat habis.

Seorang nelayan Wonokerto, Darmuji, di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa selama sepekan terakhir puluhan kapal nelayan terpaksa menunda melaut karena persediaan solar di SPBN dan SPBU habis. "Setiap akan melaut, kami sedikitnya membutuhkan perbekalan 16 ton solar. Akan tetapi, karena persediaan solar habis, kami terpaksa menunda melaut" katanya, Kamis (28/3).

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pekalongan Wiranto mengatakan bahwa selama ini SPBN hanya mendapatkan jatah solar 688 kiloliter per hari. Namun, kata dia, karena terjadi kelangkaan solar, banyak nelayan yang membeli solar melebihi kapasitas sehingga pasokan solar di SPBN cepat habis.

"Pada kondisi normal setiap kapal yang mengantre di SPBU rata-rata membutuhkan 25 ton solar. Akan tetapi karena terjadi kelangkaan solar maka kapal nelayan harus antre berhari-hari dan tidak melaut," katanya. Menurut dia, kelangkaan solar memicu nelayan dan pelaku industri berusaha membeli solar lebih banyak.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan Mujiyanto mengimbau pelaku industri yang menggunakan solar tidak melakukan pembelian BBM itu secara berlebihan. "Kalau pasokan dari Pertamina ke SPBU lancar, kemungkinan para pelaku usaha industri tidak membeli BBM itu secara berlebihan. Akan tetapi, akibat stok solar langka maka mereka membeli solar secara berlebihan karena takut kehabisan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement