Kamis 28 Mar 2013 13:11 WIB

Demokrat Usung SBY Jadi Ketum

Rep: dyah ratna meta novi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf mengatakan, semua DPP dan DPC telah sepakat untuk mengusung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. SBY akan  menggantikan kedudukan  Anas Urbaningrum di Demokrat.

Sejumlah pertimbangan, ujar Nurhayati, sudah dibuat matang-matang untuk memilih SBY. Pertimbangan tersebut antara lain SBY telah menjadi Presiden Indonesia sejak 2004 hingga 2014 mendatang.

Kepemimpinannya dinilai menunjukkan prestasi dengan membuat pertumbuhan ekonomi  mencapai 6,5 persen.

Saat ini, terang Nurhayati, Demokrat sedangan mengalami  cobaan yang luar biasa, padahal masyarakat masih membutuhkan  peran Demokrat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. “Lagi pula tidak ada aturan yang melarang presiden menjabat ketua umum parpol,”terangya.

Presiden, kata Nurhayati, merangkap jabatan di parpol, tidak hanya terjadi di Indonesia. Ini merupakan hal bisa, bukan istimewa atau aneh.

Demokrat, terang Nurhayati, berdiri karena dibangun oleh SBY. Ketika Demokrat mengalami badai, SBY merupakan pemersatu kader. Dalam keadaan seperti ini dibutuhkan soliditas partai.

Jika SBY turun langsung, kata Nurhayati, maka elektabilitas diharapkan bisa naik. Tujuannya, Demokrat bisa kembali mengikuti pemilu yang akan datang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement