REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng Singapura dalam pelaksanaan rencana pembangunan sarana transportasi massal atau mass rapid transit (MRT) di Ibu Kota Indonesia.
"Seperti kita ketahui, Singapura merupakan salah satu negara yang sukses dengan MRT. Bersama mereka (Singapura), kita akan membangun MRT di Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Jokowi mengakui kunjungan yang dilakukan pada hari Sabtu (30/3) dan Minggu (31/3) kemarin bukan untuk melakukan studi banding, melainkan mencari penasihat terkait dengan pelaksanaan pembangunan MRT.
"Pembangunan MRT ini butuh pendampingan, sedangkan kita belum memiliki penasihat yang bisa diandalkan. Oleh karena itu, saya putuskan untuk mencari penasihat dari Singapura," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, dalam kunjungan ke Singapura, dirinya turut didampingi oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD) Sarwo Handayani serta Asisten Gubernur Bidang Pembangunan Wiryatmoko.
Setelah kunjungan tersebut, Jokowi berharap seluruh surat atau dokumen-dokumen terkait dengan pembangunan MRT dapat segera dilengkapi sehingga bisa dimulai pelaksanaannya.
"Selain itu, kita juga sudah memberikan tenggat waktu selama satu bulan bagi PT MRT Jakarta untuk segera menentukan pemenang tender sehingga semuanya segera rampung dan pembangunan MRT bisa dimulai," tutur Jokowi.
Seperti diketahui, jalur MRT sepanjang 110,3 kilometer itu terdiri atas dua koridor. Pertama, koridor selatan-utara dengan panjang 23,3 kilometer dan koridor timur-barat dengan panjang 87 kilometer.