REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Konfrontasi di Semenanjung Korea semakin meruncing. Amerika Serikat (AS) mulai mengirimkan armada perang laut menuju kawasan perang.
Beberapa situs pertahanan milik AS juga dalam siaga serangan. AS khawatir, serangan rudal Korea Utara (Korut) akan melumat habis Korea Selatan (Korsel).
Kapal McCain USS sudah tiba di lepas pantai Korsel, Selasa (2/4). Kapal perusak itu berlayar dari pangkalan militer AS di perairan Jepang saat Senin (1/4). Kapal itu juga bersenjata penuh dan mengangkut roket pencegat serangan rudal Korut.
Reuters melaporkan Semenanjung Korea akan menjadi arena panas jika Korut nekat melayangkan rudalnya ke Ibu Kota Korsel, Seoul. Ambisi itu menyusul pernyataan perang yang dilayangkan Pyongyang, Sabtu (30/3).
AS menyatakan akan melindungi Korsel. Paman Sam menilai undangan beradu senjata dari Pyongyang tersebut adalah ancaman fatal. Namun, hingga sekarang gerakan militer Korut belum tampak.
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Washington belum melihat adanya mobilisasi militer dari Korut. Meski begitu, ia mengimbau aksi diam Korut patut untuk diwaspadai.
''Meskipun retorika dari Pyongyang keras, tapi kita akan melihat posisi pasukan,'' ujar dia seperti dilansir Reuters, Selasa (2/4).
Pengiriman kapal perang kali ini adalah bukti keseriusan AS menghadapi bencana nuklir di Semenanjung Korea. Selain mengirim armada lautnya, AS juga menggeser sistem radar SBX-1 milik AS.