REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengirim perisai rudal ke Pulau Guam di Pasifik. Pengiriman ini dilakukan untuk menanggapi ancaman serangan nuklir Korea Utara (Korut).
Pentagon menyatakan perisai rudal akan siap dalam hitungan minggu. Sedangkan, kapal perang telah dikirim lebih dahulu. Korea Utara menyebut Guam dalam daftar target yang akan diserang, termasuk Hawai dan daratan utama AS.
Korut dipercaya tidak memiliki teknologi yang dapat menjangkau daratan utama AS dengan senjata nuklir atau rudal balistik. Namun, mereka bisa menarget pangkalan militer AS dengan rudal jarak menengah.
BBC melaporkan Pyongyang juga menolak akses para pekerja dari Korut untuk bekerja di industri Korut. Kompleks Kaesong sebagian besar dihuni pekerja dari Korut, tapi dibiayai dan diatur oleh perusahaan Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menutup akses sejak Senin (1/4) pekan ini dan mengancam menutup kawasan tersebut.
Korut mengeluarkan sejumlah ancaman serangan nuklir untuk target AS dan Korsel. Sementara, Departemen Pertahanan AS mengatakan akan menempatkan sistem rudal (thaad) ke Guam dalam beberapa pekan. Sistem Thaad termasuk peluncur dan pencegah rudal.
Pentagon menyatakan pengerahan alat tersebut untuk memperkuat pertahanan regional dari ancaman rudal balistik Korut. AS sebelumnya berencana mengirim sistem Thaad ke Guam pada 2009, namun belum ditindaklanjuti hingga tahun ini.