Kamis 04 Apr 2013 17:48 WIB

Bendera Bulan Bintang Tidak Cerminkan Aceh

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Bendera Aceh
Foto: ANTARA/Rahmad
Bendera Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Aceh Tengah, Aramiko Aritonang mengatakan bendera bulan bintang tidak mencerminkan masyarakat Aceh.

Sebab, banyak masyarakat Aceh yang menolak penggunaan bendera yang mirip dengan lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Karenanya, ia mendukung aksi massa yang menolak pengibaran bendera itu di Aceh Tengah.

"Hari ini kita juga lakukan aksi damai di Kota Takengon dengan empat ribu massa, untuk mendukung Mendagri menolak pengesahan qanun (peraturan daerah) No 3 Tahun 2013 tentang bendera dan lambang," ujarnya ketika dihubungi ROL, Kamis (4/4).

Aramiko juga menyayangkan sikap DPR Aceh yang bersikukuh menggunakan bendera bulan bintang, yang mirip dengan lambang GAM, sebagai bendera provinsi. Karena, menurut dia, hal itu telah melanggar kesepakatan antara GAM dengan Pemerintah Republik Indonesia, tentang lambang GAM yang tidak boleh digunakan Pemerintah Provinsi Aceh.

"Pemerintah harusnya lebih memikirkan kesejahteraan masyarakat, bukan malah mengeluarkan qanun yang kontroversial," tuturnya.

Aramiko mengaku khawatir jika pemerintah tetap bersikukuh dengan pilihan tersebut, maka akan terjadi konflik di masyarakat. Karenanya, ia juga mendesak agar DPR Aceh lebih sigap menyikapi persoalan ini.

Seperti diketahui, Pemprov Nangroe Aceh Darussalam menggunakan bendera bergambar bulan bintang sebagai bendera provinsi. Bendera yang berwarna merah itu bahkan berkibar di kantor DPR Aceh. Namun hal itu menuai reaksi keras dari publik, sebab bendera tersebut mirip dengan lambang GAM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement