REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menko Polhukam Djoko Suyanto memberikan apresiasi langkah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan Tim Investigasi TNI-AD dalam penyelidikan kasus penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman.
"Dengan kesimpulan awal itu memberikan titik terang untuk proses penyelidikan," kata Djoko Suyanto di Jakarta, Kamis, mengomentari pengumuman Ketua Tim Investigasi Mabes TNI-AD Brigjen Unggul K. Yudhoyono yang menyebutkan 11 oknum anggota Kopassus Grup 2 terlibat penyerangan pada Sabtu (23/3) dini hari. Penyerangan tersebut menyebabkan empat tahanan tewas.
Empat tahanan itu merupakan tersangka pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru Santoso pada 19 Maret dan pembacokan atas mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono.
Menko Polhukam menegaskan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak hari pertama kejadian 23 Maret lalu kepada dia, Panglima TNI dan Kapolri sangat singkat dan jelas.
"Segera lakukan pengusutan secara cepat dan tegas. Pelaku harus segera diungkap dan dibawa ke pengadilan," kata Djoko menyampaikan arahan Presiden tersebut.
Sejak itu, kata Menko Polhukam, sebenarnya Panglima, Kapolri, dan Kasad sudah berkoordinasi, sampai akhirnya Kasad membentuk tim investigasi yang dipimpin Unggul yang juga Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI-AD.
Hasil kesimpulan sementara itu, menurut Menko Polhukam, masih harus dikembangkan untuk melengkapi berbagai bukti dan keterangan sebelum para pelakunya diajukan ke Mahkamah Militer.
Djoko berharap komitmen TNI, khususnya Angkatan Darat, yang dengan cepat telah membuahkan hasil tersebut akan menepis pesimisme, skeptisme beberapa kalangan yang khawatir kasus ini tidak akan terungkap