REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Pascareferendum, Mesir masih jauh dari stabil. Kerusuhan kembali melanda negara itu.
Lima warga Mesir terbunuh dan delapan lainnya terluka dalam bentrok sektarian di sebuah kota dekat Kairo. Informasi itu diungkapkan sumber-sumber keamanan seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/4)
Empat warga Kristen dan seorang muslim terbunuh saat anggota dua komunitas berbeda agama baku tembak di kota Khusus, dekat ibukota Mesir.
Kekerasan pecah Jumat malam ketika sekelompok anak muda mencorat-coret dinding sebuah lembaga Islam. Kantor berita MENA sejauh ini melaporkan empat orang tewas akibat bentrok ini.
Bentrok kaum muslim versus warga kristiani meningkat sejak lengsernya Presiden Husni Mubarak pada 2011.
Presiden Mohamed Mursi yang terpilih Juni tahun lalu, berjanji melindungi hak warga Kristen Koptik yang merupakan 10 persen dari total 83 juta penduduk Mesir.
Ketegangan sektarian acap berujung kekerasan, terutama di pedesaan di mana persaingan antar-klan dan keluarga kian memperburuk sengketa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika