REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir di kawasan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung kembali meninggi sehingga memaksa ribuan keluarga di bantaran Sungai Citarum itu mengungsi, Ahad (7/4).
"Banjir luapan Citarum kembali meninggi, sejak Sabtu malam mereka kembali mengungsi. Mereka diminta mengungsi agar tidak terjebak di rumahnya," kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Marlan.
Banjir yang merendam sedikitnya sembilan kelurahan di tiga kecamatan itu kembali meningkat sejak Sabtu kemarin, akibat hujan deras di kawasan Bandung Raya khususnya daerah hulu Citarum dalam dua hari terakhir ini.
Ketinggian air di lokasi banjir itu bervariasi antara 50 sentimeter hingga sampai dua meter sehingga mengakibatkan rendaman sampai atap rumah. Namun telah mengetahui protap pengungsian sehingga langsung menunggu titik-titik pengungsian yang disiapkan.
"Masing-masing sudah tahu lokasi pengungsian masing-masing, sehingga penanganannya akan lebih mudah. Lokasinya di titik-titik yang telah ditentukan," katanya.
Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan di kawasan itu seperti jalur Baleendah - Dayeuhkolot tepatnya di SPBU jembatan Dayeuhkolot tergenang banjir hingga semeter sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan.
Juga ruas jalan di jalur Dayeuhkolot - Bandung tepatnya di Palasari, juga terendam air sehingga jalur itu terputus.
Praktis arus lalu lintas dari Baleendah/Majalaya menuju ke Kota Bandung hanya melalui jalur Baleendah - Bojongsoang - Buah Batu. Sedangkan arus lalu lintas dari arah Banjaran sebagian melintasi jalur Baleendah - Rancamanyar - Cibaduyut.