REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mutasi yang dalam satu minggu terakhir dilakukan oleh Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hari ini Senin (8/4) direalisasikan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Sebanyak enam Kepolisian Daerah (Polda) akan diduduki oleh Kapolda baru yang hari ini menjalani serah terima jabatan. Pelantikan yang berlangsung di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Jakarta Selatan ini melibatkan deretan perwira bintang satu dan dua yang akan mengisi pos barunya masing-masing.
Para jenderal yang mendapatkan jabatan baru tersebut antara lain yakni, Irjen Saud Usman Nasution yang sebelumnya menjabat sebagai Wabreskrim Mabes Polri dilantik menjadi Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
Dia menggantikan Irjen Iskandar Hasan yang mendekati masa pensiun dan akan mengikuti Pemilukada sebagai calon gubernur Sumsel.
Kemudian jabatan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) diisi oleh mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Brigjen Noer Ali menggantikan Brigjen Wahyu Indra Pramugari.
Selanjutnya, Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Brigjen I Made Dewa Parsana digantikan oleh mantan Direktur Tindak Kriminal Umum Bareskrim Polri Brigjen Ari Dono Sukmanto.
Lalu, jabatan Kapolda Maluku Utara kini dijabat oleh Brigjen Machfud Arifin yang bertukar posisi dengan Brigjen Affan Richwanto. Jabatan yang ditinggalkan Macfud, Direktur Satwa Baharkam Polri akan diisi oleh Affan.
Terakhir dan yang paling mendadak, jabatan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang semula dijabat oleh Brigjen Sabar Rahardjo kini diserahkan kepada Brigjen Haka Astana.
Haka sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Kajian dan Strategi SDM Polri. Sabar sendiri belum diketahui akan dimutasikan kemana, yang jelas dirinya akan berkarir di Mabes Polri.
Pemutasian para jenderal ini tertuang dalam sedikitnya tiga telegram rahasia putusan mutasi Polri. Teranyar, Brigjen Sabar menjadi jenderal paling terakhir yang dicopot dari jabatannya. Dia dilengserkan dari kursi Kapolda DIY yang didudukinya selama sepuluh bulan sejak Juni 2012 pada Jumat (5/4) lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika