Sabtu 13 Apr 2013 08:40 WIB

Belasan Mobil Penimbun Solar Kepergok Antre BBM

Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU)
Foto: berita-lampung.blogspot.com
Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sebanyak 15 mobil kepergok tengah mengantre bahan bakar minyak (BBM) saat sidak yang dipimpin Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, di sebuah SPBU.

Sidak yang mulai berlangsung Jumat malam sekitar pukul 23.00 hingga Sabtu pukul 02.00 Wita itu dimulai di SPBU Jalan Kadrie Oening. Di tempat ini, Nusyirwan yang didampingi Kepala Satpol PP Ruskan mendapati sebanyak 15 mobil tengah mengantre di depan SPBU.

Anehnya, saat diperiksa, hanya ada seorang sopir dari 15 mobil yang terdiri tiga unit jenis pickup atau bak terbuka, sebuah mobil boks sementara lainnya mobil pribadi tersebut. Mobil-mobil tersebut tengah mengantre di depan SPBU yang terlihat sudah tutup.

Melihat keganjilan itu, Nusyirwan kemudian membuka terpal penutup salah satu pickup. Dia menemukan bagian bak mobil itu sudah dimodivikasi seperti tangki yang dilengkapi katup dan selang.

"Sidak ini kami lakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang merasa resah atas sulitnya mendapatkan BBM jenis solar," katanya.

"Salah satu laporan yang langsung saya terima dari warga yakni adanya sejumlah mobil yang mengantre di depan SPBU,'' katanya. ''Setelah mengisi solar, mobil-mobil tersebut berkeliling ke SPBU lainnya.''

Nusyirwan juga menemukan puluhan jerigen diduga sebagai penampung solar pada bak bagian belakang mobil lainnya. Sementara, ketika mobil pribadi diperiksa, pada bagian dalam di bawah tempat duduk penumpang juga terdapat bak penampungan BBM.

"Temuan ini jelas menunjukkan adanya penyalahgunaan BBM jenis solar dan terindikasi kuat akan dijual ke industri. Jika memang ada unsur pidana, kami akan menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian," kata Nusyirwan Ismail.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement