REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indra Sjafri mengaku legowo jika tak lagi dipercaya menjadi pelatih tim nasional U-19. Ia juga berpesan kepada masyarakat Indonesia, khususnya para pecinta timnas untuk tidak memperbesar masalah. "Yang penting kita berdoa untuk kemajuan sepak bola Indonesia," kata Indra kepada Republika, Sabtu (13/4).
Jumat (12/4), PSSI melalui Sekretaris Jenderal Hadiyandra resmi memberhentikan kerja sama dengan pelatih timnas di semua level. Yaitu timnas senior, timnas U-23, dan juga timnas U-19. Pemberhentian itu merupakan bagian dari konsekuensi untuk melunasi utang PSSI kepada para pelatih.
Sebagai federasi sepak bola di Indonesia, lanjutnya, PSSI memang memliki kewenangan untuk mengevaluasi kinerja para pelatih. Dia mengaku tidak mempermasalahkan jika PSSI melalui BTN tidak lagi memercayai dirinya untuk menukangi timnas U-19.
Ia juga sudah memberi laporan hasil kerja dan program-program kepada sekjen PSSI untuk selanjutnya diserahkan kepada BTN. Nantinya, laporan tersebut akan menjadi bahan evaluasi terkait kinerja Indra. Apakah akan kembali dipercaya menjadi pelatih atau tidak. "Masih dipertahankan atau tidak. Bukan beban buat saya. Itu adalah hal biasa dari profesi seorang pelatih," ungkapnya.
Sebagai pelatih, lanjut Indra, dia menyatakan akan terus berjuang mengerjakan 'pekerjaan rumah', terutama terhadap pembinaan usia dini. "Impian saya sederhana. Yaitu melihat anak-anak Indonesia bisa mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh dunia," ucapnya.