Selasa 16 Apr 2013 04:07 WIB

Korut Tolak Dialog, Ini Reaksi Korsel

Korsel-Korut
Korsel-Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL---Korea Selatan menyuarakan penyesalannya atas sikap Korea Utara yang menolak tawaran dialog Seoul, seiring dengan kewaspadaan tinggi Angkatan Bersenjata Korea Selatan terhadap rencana uji coba peluru kendali Pyongyang.

 

Baik Presiden Park Geun-Hye maupun Kementerian Unifikasi Korea Selatan, dalam beberapa hari terakhir, membuat usulan tentatif untuk melakukan pembicaraan, sebagai upaya nyata guna mengurangi meningkatnya ketegangan militer di Semenanjung Korea.

Tanggapan langsung Korea Utara atas tawaran itu negatif. Pyongyang menyebut tawaran itu "kosong" dan sebuah "trik licik" untuk menutupi kebijakan Seoul yang agresif dan konfrontatif. "Hal ini sangat disesalkan bahwa Korea Utara menolak tawaran kami untuk melakukan dialog, yang dibuat setelah banyak pertimbangan," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Kim Hyung-Seok kepada wartawan. Tanggapan dari Pyongyang "benar-benar tidak dapat kami dan masyarakat internasional pahami," tambahnya.

Semenanjung Korea telah berada dalam kondisi ketegangan militer yang tinggi sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklirnya yang ketiga pada bulan Februari. Korea Utara yang marah atas sanksi baru Perserikatan Bangsa- Bangsa dan pelatihan bersama militer Korea Selatan - Amerika Serikat telah menghabiskan beberapa pekan terakhir mengobral ancaman akan melakukan serangan peluru kendali dan perang nuklir.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement