Senin 15 Apr 2013 23:56 WIB

Polisi Sebar Sketsa Pelaku Curanmor di Cilodong

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Curanmor. Ilustrasi
Foto: .
Curanmor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Depok bersama jajaran anggota polisi di setiap kepolisian sektor (Polsek) di Depok, tengah menyelidiki keberadaan pelaku perampokan kendaraan bermotor yang gencar beraksi belakangan ini.

Bahkan, saat ini polisi telah selesai membuat sketsa para pelaku yang dalam aksinya juga menggunakan sepeda motor. Kapolresta Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko mengatakan, agar dengan dibuatnya sketsa oleh penyidik, pelaku dapat segera diketahui keberadaannya.

"Titik terangnya, kita sudah membuat sketsa dari pelaku. Sketsanya sudah kita dapatkan dari saksi-saksi yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara, Red.)," ujar Kartiko, di Depok, Senin (15/4).

Ia menjelaskan, atas sketsa yang telah dihasilkan, Polresta Depok juga telah menyebarkannya dan berkoordinasi dengan sejumlah Polres wilayah tetangga lain. Hal ini dilakukan terkait pencarian lokasi ke mana para pelaku melarikan diri. Dikatakan, pelaku curanmor kabur ke arah Cibinong, Bogor.

"Ini kita koordinasikan dengan polres tetangga, seperti polres Bogor, Bekasi, Tangerang. Sama Polda juga,"

ucapnya.

Namun, saat ditanyakan bagaimana ciri-ciri wajah pelaku dalam sketsa tersebut, Kartiko sedikit enggan mengungkapkannya. "Jelas ada gambarnya. Itu masih untuk internal kita," katanya.

Sebab, lokasi kaburnya pelaku tidak bisa dipastikan berada di daerah tertentu. Oleh sebab itu, koordinasi bersama kepolisian daerah lainnya disinergikan.

Ia menambahkan, dua pelaku curanmor yang beraksi di sebuah Salon dan Spa Hatari di daerah Jati Mulya, Cilodong, Depok, kemarin (14/4) tersebut, belum secara jelas teridentifikasi. "Tetapi, dari modus operandi yang digunakan miriplah dengan curanmor yang terjadi di warnet sebelumnya," katanya.

Terkait status keamanan Kota Depok saat ini yang diwarnai dengan kasus pencurian kendaraan bermotor dalam dua hari berturut-turut, Kartiko menyebutnya cukup rawan. Oleh karena itu, ia mengimbau, datangnya sisi pengamanan lingkungan juga tak hanya dari kepolisian. Tetapi, dari seluruh masyarakat.

Ia meminta, agar para pemilik motor selalu menyertakan kunci ganda atau tambahan sat memarkirkan kendaraannya di tempat-tempat umum. Sebab, kepolisian juga tidak mungkin mampu untuk selalu setiap saat membantu pengamanan di lokasi-lokasi yang jarang memiliki lahan parkir, seperti warung internet atau salaon-salon yang berada di perumahan.

Sebelumnya, telah terjadi tindak curanmor di Kota Depok yang berlangsung berturut-turut dalam dua hari belakangan. Pencurian kendaraan bermotor oleh kawanan perampok dengan sasaran curian sepeda motor, pertama terjadi di sebuah Warnet Florida, Sukmajaya, Depok, Sabtu (12/4) dini hari.

Kartiko menegaskan, atas kejadian tersebut pihaknya baru saja menangkap dua pelaku curanmor ini di Limo. Saat ini, prosesnya masih dalam pengembangan.

Sedangkan peristiwa curanmor ke dua terjadin di sebuah Salon dan Spa Hatari yang berlokasi di Cilodong, Ahad (14/4) siang. Meski Kartiko menyebutkan terdapat kemiripan modus operandi dari dua kejadian curanmor tersebut, namun belum dapat dipastikan keduanya merupakan satu kelompok.

"Kami sedang kejar pelakunya. Depok ya cukup rawan. Angka curanmor tinggi, maka kita perintahkan tiap-tiap kapolsek memtakan wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan, agar pengerahan pengamanan berupa patroli kepolisian dapat segera mencapai lokasi-lokasi peristiwa, terutama titik-titik yang rawan tindak curanmor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement