REPUBLIKA.CO.ID, -- Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal ke sebuah kamp pelatihan Taliban di Pakistan, Selasa (16/4). Serangan tersebut menghancurkan kompleks dan menewaskan sedikitnya lima orang.
Pejabat keamanan setempat mengatakan, lima orang yang tewas dalam serangan tersebut diduga kuat merupakan anggota Al-qaidah.
"Targetnya adalah basis Taliban Pakistan. Lima militan tewas dan dua luka-luka," kata pejabat itu kepada kantor berita AFP, seperti dilansir dari al-jazeera, Rabu (17/4).
Sementara pihak keamanan Pakistan di Wana, kota utama di Waziristan Selatan, mengkonfirmasi serangan itu. Pihak keamanan mengatakan, drone AS tersebut memang menargetkan basis Tehreek-e-Taliban yang menjadi faksi payung Taliban Pakistan.
Serangan yang menimbulkan korban tewas itu memicu demonstrasi yang digalang warga dari suku Waziristan Selatan di daerah Ghar Baber, Rabu (17/4).
Daerah perbatasan Pakistan - Afghanistan tersebut memang banyak dihunyi warga yang terlibat langsung dengan anggota Taliban. Terutama mereka yang berasal dari kubu pemimpin Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud.
Pemerintah Pakistan telah berulang kali mengecam serangan pesawat tak berawak AS. Tokoh-tokoh Pakistan selalu melontarkan kritikan pedas terhadap drone AS. Pesawat tak berawak itu diklaim telah melakukan pelanggaran kedaulatan.
Menurut Biro Jurnalisme Investigatif Inggris, serangan CIA di Pakistan telah menewaskan sedikitnya 3.587 jiwa sejak tahun 2004. 884 korban tewas diantaranya adalah warga sipil.