REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komedian Tukul Arwana membuka rahasia tentang potongan rambutnya yang cepak saat berbicara dalam "Motivamor" (Motivasi Bergaya Humor) di hadapan ratusan mahasiswa. Acara digelar di Aula Lantai 1 Rektorat Unair, Surabaya, Kamis.
"Soal rambut itu, saya sebenarnya ingin menjadi anggota reserse (polisi). Tapi saya punya kelemahan fisik, lalu saya terjun menjadi seniman. Tapi, seniman yang memiliki disiplin militer,'' kata Tukul.
Dengan nada humor, ia mengaku dirinya pernah berambut panjang. Sehingga ketika bercermin, justru cerminnya yang kabur.
"Tapi, cita-cita saya itu dilaksanakan anak angkat saya yang sekarang menjadi kanit (kepala unit) di Polres Malang," ungkapnya.
Di hadapan ratusan mahasiswa dari Unair, ITS, dan sejumlah kampus di Surabaya itu, ayah dari dua anak itu menceritakan pengalaman saat belum sukses. "Saya sering makan dengan utang kepada pemilik warung," katanya.
Selain itu, Tukul juga mengaku pernah menjadi penyiar radio bersama Eko Patrio, Komeng, Tarzan Srimulat, dan sebagainya. "Saat itu saya masih kontrak, tarif kontrakan sekitar Rp 150.000. Tapi, gaji saya sebagai penyiar hanya Rp 75.000, jadi tekor," ucapnya.
Namun, anak dari empat bersaudara itu kini sukses sehingga dirinya dapat membeli rumah kontrakan itu. Tukul kini membeli lagi rumah di kanan dan kiri rumah kontrakan itu untuk dikontrakkan kepada orang lain.
"Jadi, jangan takut dengan keadaan, tapi kuasai keadaan," kata seniman yang berencana menerbitkan buku 'Sang Penghibur - Tukul Arwana' bersamaan HUT ke-50 pada Oktober mendatang.